Wednesday, October 22, 2008

Tanah yang Tidak Hijau Lagi

Oleh JOHANNES SINULINGGA

FILM dokumenter berjudul ” Tanah Terahkir” yang diambil dari masyarakat Dayak Ntuka di pedalaman kalimantan barat. Sebuah karya Rahmawati dan Esti Asmalia. Film dapat menggambarkan perusakan alam oleh manusia sendiri yang tanpa disadari menimbulkan suatu bencana.Film ini adalah realitas kehiduapan manusia yang terjadi dibanyak tempat.

Manusia sadar setelah semuanya hancur

Suku Dayak yang dulunya hidup dari berladang, berburu dan menambang secara tradisional. Mereka terbiasa hidup sederhana. Cerita berubah ketika modereniasi datang ke wilayah mereka. Kini mereka lebih lebih tertarik menebang pohon di hutan untuk dijual kepada cukong-cukong kayu.

Ironisnya, mereka tidak bertambah makmur walau sudah menebang habis hutan. Anjol contohnya. Tokoh dalam film ini, menebang habis pohon di tiga bukit dan tiga sungai. Uang dari pohon, Anjol jual dengan harga yang rendah. Anjol ditipu oleh cukong kayu. Alhasil dari pohon yang banyak itu hanya DVD Player, prabola, generator,dan mesin pemotong kayu yang diperoleh. Celakanya, barang-barang itu tak dapat digunakan kala mati lampu.

Film ini, memberikan gambaran yang kuat tentang pola pikir yang salah dalam mengelola sumber daya alam. Pendidikan yang rendah, membuat masyarakat Dayak Ntuka mudah dipermainkan dan ditipu. Begitu pula pemerintah, tampak lemah untuk melindungi warganya dari praktek seperti itu.

Akhirnya film ini secara tidak langsung mengajak kita seluruh masyarakat indonesia agar berani bersuara dan bertindak ketika melihat alam kita dirusak.

Mari kita lestarikan dan jaga alam negeri kita ini.***


Penulis adalah mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Sastra Inggris Universitas Methodist Indonesia.


1 comment:

Dian Purba said...

dukung trus segala usaha demi menyelamatkan bumi.