Manusia sadar setelah semuanya hancur
Suku Dayak yang dulunya hidup dari berladang, berburu dan menambang secara tradisional. Mereka terbiasa hidup sederhana. Cerita berubah ketika modereniasi datang ke wilayah mereka. Kini mereka lebih lebih tertarik menebang pohon di hutan untuk dijual kepada cukong-cukong kayu.
Ironisnya, mereka tidak bertambah makmur walau sudah menebang habis hutan. Anjol contohnya. Tokoh dalam film ini, menebang habis pohon di tiga bukit dan tiga sungai. Uang dari pohon, Anjol jual dengan harga yang rendah. Anjol ditipu oleh cukong kayu. Alhasil dari pohon yang banyak itu hanya
Film ini, memberikan gambaran yang kuat tentang pola pikir yang salah dalam mengelola sumber daya alam. Pendidikan yang rendah, membuat masyarakat Dayak Ntuka mudah dipermainkan dan ditipu. Begitu pula pemerintah, tampak lemah untuk melindungi warganya dari praktek seperti itu.
Akhirnya film ini secara tidak langsung mengajak kita seluruh masyarakat indonesia agar berani bersuara dan bertindak ketika melihat alam kita dirusak.
Mari kita lestarikan dan jaga alam negeri kita ini.***
Penulis adalah mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Sastra Inggris Universitas Methodist Indonesia.
1 comment:
dukung trus segala usaha demi menyelamatkan bumi.
Post a Comment